Teori
Konspirasi : Madonna
Madonna
Louise Ciccone atau yang akrab disapa Madonna, lahir di Bay City, Michigan,
pada 16 Agustus 1958. Ibunya, Madonna Louise Fortin, adalah warga keturunan
Perancis-Kanada sementara ayahnya, Silvio Anthony Ciccone, adalah warga
keturunan Italia-Amerika yang bekerja sebagai insiyur di perusahaan otomotif
Chrysler Group LLC. Madonna memiliki lima saudara kandung yakni Martin,
Anthony, Paula, Christopher dan Melanie.
Sayangnya,
ketika berusia lima tahun, ibu kandung Madonna yang masih berusia 30 tahun
meninggal karena mengidap penyakit kanker payudara pada 1 Desember 1963. Tak
lama setelah kepergian Louise, Silvio menikah dengan pembantu rumah tangganya,
Joan Gustafson, dan dikaruniai dua anak yakni Jennifer dan Mario Ciccone.
Semasa
muda, Madonna dikenal sebagai sosok gadis yang genit dan senang menjadi pusat
perhatian. Dia sering melakukan salto dan berjalan dengan tangan dibawah menuju
kelas. Selain itu, Madonna juga kerap menarik roknya ke atas sehingga para
remaja pria bisa melihat pakaian dalamnya.
Dibalik
kelakuannya yang cenderung nyentrik, Madonna juga menampilkan sosoknya sebagai
siswa teladan dan anggota pemandu sorak. Bahkan setelah lulus SMU di Rochester
Adams High School, Madonna berhasil mendapatkan beasiswa sebagai penari di
Universitas Michigan.
Atas
bujukan guru baletnya, Christopher Flynn, Madonna berambisi untuk mengawali
karir sebagai penari. Demi meraih cita-citanya, Madonna sampai berhenti kuliah
dan pindah ke New York. Sayangnya, impian Madonna tak langsung terwujud begitu
saja. Karena tak memiliki uang, Madonna terpaksa mengawali karirnya sebagai
pelayan di Dunkin Donuts dan bergabung di rombongan penari.
Saat
mengenang masa mudanya itu, Madonna mengungkapkan bahwa kepindahannya ke New
York merupakan pengalaman paling berani yang pernah dia lakukan. Kala itu,
Madonna yang belum pernah pergi dengan pesawat terbang akhirnya nekat ke New
York hanya berbekal uang senilai 35 dollar. Selain bekerja sebagai pelayan,
Madonna juga bekerja sebagai model.
Rupanya
kerja keras Madonna mulai membuahkan hasil, dia berhasil mendapatkan pekerjaan
sebagai penari di konser penyanyi Perancis yang terkenal di era 70an, Patrick
Hernandez (diduga anggota illuminati & anggota pemuja setan). Pada saat
itulah Madonna mulai mengenal musisi Dan Gilroy dan membentuk band pertamanya,
The Breakfast Club. Tak hanya menyanyi, Dan yang akhirnya menjadi kekasih
Madonna memberikan kesempatan baginya untuk berlatih menyanyi, bermain gitar
dan drum. Setelah sempat setahun bergabung, Madonna dan mantan kekasihnya,
Stephen Bray, membentuk sebuah band rock bernama Emmy.
Rupanya
penampilan Madonna dan Emmy menarik perhatian DJ sekaligus produser rekaman,
Mark Kamins. Mark lantas mengatur pertemuan antara Madonna dan pendiri label
rekaman Sire Records, Seymour Stein.
Beberapa
teori konspirasi menyatakan bahwa sejak ia bergabung dalam label record
tersebut ia juga telah mengisi perjanjian bergabung dalam illuminati dan
menjual dirinya kepada setan agar dia mendapatkan fame/ketenaran didunia musik
hollywood.
Setelah
perjanjian tersebut, Madonna berhasil memulai debutnya sebagai penyanyi solo
dengan merilis single yang menjadi hits tahun 80an, "Everybody".
Kesuksesan single beraliran musik dance itu membuat Madonna terinspirasi untuk
merilis debut album pada tahun 1983, "Madonna". Berkat album tersebut
namanya sebagai penyanyi pop semakin dikenal. Namanya semakin melejit ketika
dia merilis album keduanya "Like a Virgin" (1984).
Salah
satu dari banyaknya hit single Madonna yaitu “Like a Player” lah yang paling
banyak dibicarakan oleh beberapa orang seperti music video lagu tersebut menampilkan
banyak simbol agama Katolik seperti stigmata dan pembakaran salib. Akibatnya,
Vatikan dan beberapa kelompok religius memboikot produk Pepsi dan melarang
iklan tersebut beredar. Terpaksa Pepsi segera menarik iklan tersebut dan
membatalkan kontrak sebagai sponsor Madonna.